Rabu (4/8/2021), Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pasca Sarjana UGM menggelar pengabdian kepada masyarakat Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pasca Sarjana UGM menggelar pengabdian kepada masyarakat di Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang dengan tema “Penguatan Desa Sejahtera Mandiri Berbasis Pariwisata dan BUMDes Kadiwono untuk Peningkaran Ketahanan Ekonomi Masyarakat Masa Pandemi Covid 19”. Bupati Rembang, Abdul Hafidz pada saat pembukaan kegiatan ini mengatakan menyambut baik upaya pengabdiaan masyarakat dari mahasiswa Pascasarjana Ketahanan Nasional UGM. Pemkab Rembang berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan secara virtual dan terdapat berbagai rangkaian acara, salah satunya adalah Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokashi. Pelatihan ini dihadiri 43 peserta yang hadir secara daring yang terdiri atas Perangkat Desa Kadiwono, Masyarakat Desa Kadiwono, Civitas Akademika Rembang, UGM, dan Mahasiswa Perguruan Tinggi lainya serta masyarakat umum. Sebanyak 13 peserta dari Desa Kadiwono dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat hadir dibalai Desa Kadiwono untuk mempraktikan langsung pembuatan pupuk bokashi yang dipandu secara daring oleh Pemateri Hamzah Nata Siswara, S.Pt., M.Sc. yang merupakan ahli dan akademisi bidang peternakan dan acara ini dimoderatori oleh Mayor Kal Nuryadin, S.Si., M.Si. yang merupakan Mahasiswa S3 Ketahanan Nasional.
Meski dilakukan secara daring para peserta sangat antusias untuk menyimak pembuatan pupuk bokashi ini. Pupuk bokashi merupakan sebuah inovasi dalam penyedian pupuk alami yang memiliki kandungan kimia rendah sehingga lebih aman digunakan pada tanaman. Pupuk bokashi merupakan kompos yang mengalami proses penguraian lebih cepat dengan bantuan mikroba EM4 yang ditambahkan. Pembuatan pupuk bokashi ini juga cukup mudah dan tidak membutuhkan banyak bahan. Pupuk bokashi menjadi alternatif dan solusi ditengah tingginya pengunaan pupuk kimia. Pembuatanya yang lebih cepat dan hasil yang bersaing pun dapat menjadi peluang bisnis sehingga kebutuhan daerah akan pupuk terpenuhi serta roda perekonomian tetap bergulir. 13 peserta dari Desa Kadiwono yang mempraktikkan secara langsung pembuatan pupuk ini mengaku cukup mudah dalam pembuatan pupuk bokashi ini dan merasakan manfaat dari pelatihan ini yang nantinya akan diterapkan untuk tanaman padinya.