Kamis (15/7/2021), Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pasca Sarjana UGM menggelar pengabdian kepada masyarakat berbasis pendidikan Peduli Lingkungan Bagi Pembangunan Berkelanjutaan (PBPB) dengan tema penguatan gerakan peduli lingkungan berbasis Bank Sampah di SMKN 2 Temanggung. Pemkab Temanggung sangat mendukung dan berterimakasih dengan adanya pengabdian kepada masyarakat di SMKN 2 Temanggung. Sebab Program pengabdian mahasiswa S2 dan S3 Ketahanan Nasional dianggap satu visi dan misi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung, selain itu pasti bermanfaat dan akan ada inovasi mengenai pembangunan lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan ini dilakukan secara virtual dan terdapat berbagai rangkaian acara, salah satunya ialah membuat kerajinan dari barang bekas. Sebanyak lebih dari 80 siswa di SMKN 2 Temanggung dilatih membuat prakarya dari bahan bekas berupa koran, kertas bungkus nasi, dan barang-barang yang tidak digunakan lagi. Pelatihan diikuti secara daring oleh siswa di rumah masing-masing. Sedangkan siswa yang kesulitan sinyal diperbolehkan mengikuti pelatihan di sekolah dengan prokes yang ketat. Siswa-siswa tersebut dengan semangat mengikuti langkah-langkah pembuatan buket bunga dari barang bekas oleh pemateri Alisa Lutfiana Rachma, S.Fil yang merupakan founder @miauwcraft.bouquet dan acara ini juga di moderator oleh Prisca Kiki Wulandari,S.Pd, M.Sc yang merupakan Mahasiswa S3 Ketahanan Nasional.
Sepanjang acara para siswa sangat senang dan bersemangat mengikuti kegiatan ini, mereka juga akan membuat lagi prakarya yang telah diajarkan dan mungkin akan menjadikan ide bisnis yang cukup menjanjikan. Selain itu menggunakan barang bekas dapat mengurangi sampah yang menumpuk. Seperti yang kita ketahui bahwa permasalahan lingkungan semakin lama semakin berkembang, semakin besar dan juga sangat serius. Dampak yang terjadi terhadap permasalahan lingkungan tidak hanya terkait pada satu atau dua aspek saja, tetapi juga saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Apabila salah satu sistem lingkungan terkena masalah, maka berbagai subsistem lainya akan mengalami dampak juga.
Workshop ini dapat memberikan gambaran pada siswa agar mengembangkan inovasi bisnis dengan menggunakan barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai. Tentunya hal ini dapat mengurangi permasalahan sampah yang tidak akan habis, karena produksi sampah selalu berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah penduduk. Oleh karena itu, semakin bertambah banyak jumlah penduduk maka semakin tinggi juga akan sampah yang diproduksi. Pelatihan ini juga diharapkan mampu memberikan pelajaran kepada mereka yang mengikuti workshop untuk memiliki keahlian. Paling tidak dari barang bekas bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat dan punya nilai ekonomis.