Program Pengabdian Masyarakat S2 dan S3 Prodi Ketahanan Nasional UGM menginisiasi program yang menyasar anak-anak dengan mengajak puluhan siswa/i terpilih di SMKN 2 Temanggung dan Sekolah binaannya yaitu SMP Negeri 5 Temanggung; SMP Negeri 1 Tembarak; MTs Al Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung; dan SMK HKTI Temanggung untuk menumbuhkan tanaman melalui peatihan pembuatan Urban Garden di lingkungan Sekolah via zoom dan disiarkan langsug di youtube Ketahanan Nasional UGM dan Instagram Tannasphoria dengan pemateri dari Indmira.
Kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut di sekolah lainnya, untuk menciptakan masyarakat yang memiliki ketahanan pangan melalui pemberdayaan masyarakat. “Urban Gardening” atau bertani bagi masyarakat perkotaan yang sedang banyak diangkat di berbagai negara. Di Indonesia, urban gardening mulai menjadi sorotan dalam satu dekade terakhir. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari penerapan urban gardening bagi masyarakat, yaitu peningkatan ketahanan pangan, pengendalian ekonomi masyarakat dan peningkatan keanekaragaman hayati (IPLBI, 2016).
Selain memberi manfaat di bidang ketahanan pangan, urban gardening memberikan manfaat dibidang promosi kesehatan. Proses berkebun dapat menjadi media edukasi masyarakat tentang jenis-jenis bahan makanan kaya gizi yang beraneka ragam, kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan mentah tersebut dan bagaimana bahan tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk. Selain itu, berkebun dapat menginspirasi kepedulian masyarakat terhadap lingkungan pangan yang sehat dan menunjang status gizi. Dengan menanam sendiri pangan yang akan dikonsumsi, diharapkan masyarakat dapat memiliki pengalaman dalam memproduksi pangan yang bebas pestisida dan selanjutnya dapat mengonsumsi pangan segar berkualitas.
Selain itu, pelaksanaan urban gardening juga berpengaruh terhadap peningkatan variasi dan jumlah bahan makanan serta kemudahan akses bahan makanan. Kemudahan akses dapat dirasakan dari tersedianya bahan makanan dalam jumlah yang cukup dan dapat dijangkau dari segi harga. Pada akhirnya, urban gardening diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan kualitas dan kuantitas asupan gizi keluarga. Namun demikian, kegiatan berkebun secara umum memerlukan kesabaran dan ketekunan karena produk bahan pangan tidak dihasilkan dalam waktu yang singkat. Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana mengusahakan keberlangsungan inisiatif tersebut di tengah masyarakat.
Kegiatan urban gardening dalam skala komunitas lebih dikenal sebagai “Community Garden” atau komunitas berkebun. Komunitas berkebun dapat berkontribusi sebagai media diskusi, edukasi pangan sehat dan bergizi, membangun kolaborasi dan promosi keamanan pangan. Sejauh ini, kegiatan komunitas berkebun diikuti oleh banyak orang dari latar belakang usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan budaya yang beragam. Kondisi ini menjadikan community garden dapat berperan sebagai media interaksi sosial dan kolaborasi lebih lanjut (Rogge dkk, 2020). Secara keseluruhan, praktik berkebun dapat berkontribusi terhadap promosi ketahanan pangan, edukasi makanan sehat dan bergizi dan pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari. Selain itu, praktik berkebun bersama dapat memberikan kesempatan untuk berinteraksi dan berbagi ilmu serta pengalaman. Tidak ketinggalan, berkebun juga merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang menyenangkan.