Mahasiswa Doktor Ilmu Tannas UGM Gelar Studi Strategis Luar Negeri di Malaysia

Kamis, 16 Maret 2023, Mahasiswa S3 Ilmu Ketahanan Nasional melakukan kunjungan pendidikan di University Utara Malaysia (UUM) yang terletak di Negeri Kedah. Sebanyak 18 Mahasiswa didampingi oleh Ketua Program Studi S3 Ilmu Ketahanan Nasional UGM, Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Sc., dan tiga orang tenaga kependidikan Prodi S3 Tannas diterima di School of Internasional Studies UUM. Melalui kunjungan study strategis luar negeri, kegiatan tersebut berisi kuliah yang disampaikan oleh Dr. Muhammad Ali Ridha yang merupakan Asian Institute of International Affairs and Diplomacy (AIIAD) Research Fellow.

 

Berjudul “China: A Threat or Opportunity for East Asia” Dr. Ali menyampaikan sebuah fakta bahwa kebangkitan China sebagai leading power telah menjadi salah satu perkembangan terpenting di abad ke-21. Sejak tahun 1970-an, China telah membuka diri terhadap ekonomi dunia dan mereformasi negara tersebut. Akibatnya, selama lebih dari tiga dekade, China telah menikmati pertumbuhan tahunan rata-rata sekitar 10% tercepat di dunia. Pada tahun 2010 China bahkan telah melampaui Jepang sebagai negara dengan ekonomi terbesar kedua. China telah berkembang pesat dan menjadi sektor manufaktur utama dunia. Tidak hanya itu, porsi China dalam PDB dunia telah meningkat dari 2% pada tahun 1980 menjadi 13% pada tahun 2011 dan perdagangan luar negerinya telah meningkat pesat.

Hal yang menarik dari paparan narasumber yakni tekait anggapan bahwa kompetisi antara kedua negara (China dan AS) dapat berupa kompetisi ekonomi dan militer.  Menurut narasumber, China dengan ajaran Sun Tzu lebih memilih meraih kemenangan tanpa pertempuran fisik. Prioritas utama China adalah membangun ekonom, sementara kekuatan militernya dibangun sebagai kekuatan untuk menjaga negaranya bukan untuk menginvasi negara-negara lain seperti yang dilakukan oleh AS. Ilmu yang disampaikan oleh Dr. Ali dalam kuliah tersebut disambut antusias oleh Mahasiswa S3 Ilmu Ketahanan Nasional yang diwujudkan dalam diskusi dua arah. Selain mendapatkan kuliah, Mahasiswa juga mendapatkan kampus tour, serta beberapa informasi salah satunya adalah peluang menerbitkan jurnal internasional di Journal of International Studies UUM. Sebagaimana diketahui bahwa syarat kelulusan bagi Mahasiswa Doktoral di Sekolah Pascasarjana UGM adalah memiliki publikasi internasional. Harapannya melalui kunjungan di University Utara Malaysia, Mahasiswa S3 Ilmu Ketahanan Nasional dapat menambah wawasan internasional dan kemampuan untuk berpikir secara global.

Pada kunjungan hari kedua (Jumat, 17 Maret 2023), Mahasiswa Prodi S3 Ilmu Tannas kembali melanjutkan kunjungan di University Sains Malaysia (USM) yang terletak di Penang. Kunjungan tersebut diterima oleh Dekan Fakultas Social Science USM, Dr. Mohammad Shaharudin Samsurijan dan Dosen Senior di Fakultas Social Science USM, yaitu Dr. Kamarulzaman Askandar. Dalam sambutan hangat yang disampaikan Dr. Moh. Shaharudin, kunjungan ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh Prodi Ketahanan Nasional UGM. Beberapa tahun sebelumnya, UGM pernah membawa serta Mahasiswa S2 Ketahanan Nasional untuk mengunjungi kampus social science di USM, namun pada tahun 2023 ini USM kembali merasa bangga dan terhormat karena UGM membawa turut serta Mahasiswa Program S3 Ilmu Ketahanan Nasional.

Mahasiswa juga berkesempatan mendengarkan kuliah dari Dr. Kamarulzaman Askandar berjudul “Malaysia’s experience in Conflict Management”. Dr. Kamarulzaman banyak memberikan pandangan mengenai situasi geopolitik yang terjadi di Malaysia. Malaysia sebagai negara dengan kondisi masyarakat yang terdiri dari tiga etnis terbesar yaitu Melayu, China, dan India menjadikan masyarakat di negara ini multi-etnis, multi-komunal, dan multi-agama. Hal tersebut tentu memengaruhi kondisi sosial politik yang berkembang di Malaysia. Keadaan sosial-politik Malaysia juga tidak dapat dipisahkan dari realitas bangsa yang multietnis dengan segala keragaman budaya dan agamanya.

Sebagai manajemen konflik dari ancaman konflik antar-etnis yang terjadi di Malaysia, pemerintah menetapkan gerakan masyarakat melalui way of life, atau pandangan hidup yaitu Unity in Diversity, yang artinya menghayati persatuan dalam keragaman. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan antar-etnis dianggap dapat memperkaya kebudayaan yang ada, sehingga pemerintah memberikan kesempatan untuk dapat mengembangkan setiap budaya yang ada di Malaysia. Setiap etnis di Malaysia dapat mengutarakan ide dan mengembangkan kebudayaan etnisnya tanpa mendapat tekanan dari etnis lain. Etnis China di Malaysia tidak menanggalkan identitas dirinya dengan adanya penerapan Unity in Diversity, sama halnya dengan etnis India.

Kegiatan kunjungan pendidikan ditutup dengan sambutan hangat untuk melanjutkan kerja sama antara UGM dengan USM dalam hal pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. USM selalu terbuka bagi Mahasiswa UGM yang akan mengunjungi kampusnya, atau melakukan join research bagi para dosen di kedua belah pihak universitas. Harapannya, kedepan mahasiswa USM dapat bergantian mengunjungi kampus UGM di Indonesia dan dapat bersinergi serta bertukar ilmu pengetahuan. (Shinta D. Novitasari)