Selasa (4 Juni 2024), mahasiswa Doktor Ilmu Ketahanan Nasional, Sekolah Pascasarjana UGM, Hendri Susilo berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Model Penyelesaian Sengketa Batas Darat Indonesia – Timor Leste dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah (Studi di Unresolved Segment Noel Besi – Citrana)” dalam sidang tertutup. Disertasinya dibimbing oleh Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc. dan Dr. Ahmad Zubaidi, M.Si., yang membawanya sampai pada tahap sidang kelulusan atau yudisium pada 21 Juni 2024 dan melaksanakan Wisuda Hari Rabu, 24 Juli 2024 kemarin.
Disertasi Hendri Susilo mendalami proses negosisasi dan keberlarutan sengketa batas darat Indonesia – Timor Leste khususnya unresolved segment Noel Besi – Citrana. Kemudian juga mendalami implikasi unresolved segment Noel Besi – Citrana terhadap ketahanan wilayah, serta mengembangkan atau membangun model penyelesaian sengketa batas darat Indonesia – Timor Leste khususnya unresolved segment Noel Besi – Citrana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penyelesaian unresolved segment Noel Besi – Citrana telah sampai pada kesepakatan Agreed Principles 2019, salah satunya berisi pedoman penyelesaian unresolved segment Noel Besi – Citrana. Penyelesaian unresolved segment Noel Besi – Citrana disepakati dengan cara simplified median line approach, namun demikian sampai saat ini belum mencapai titik temu. Akar permasalahan unresolved segment Noel Besi – Citrana batas darat Indonesia – Timor Leste disebabkan oleh adanya ketidaksempurnaan produk hukum dalam perjanjian antara Belanda – Portugis (Traktat 1904) sehingga menyebabkan perbedaan interpretasi terhadap isi perjanjian, khususnya pada Artikel III Traktat 1904. Akar permasalahan lainnya yaitu proses negosiasi yang berjalan tidak baik, terdapat kendala kelembagaan, egosektoral dan personel. Unresolved segment Noel Besi – Citrana batas darat Indonesia – Timor Leste berimplikasi terhadap terganggu atau melemahnya ketahanan wilayah perbatasan khususnya Kecamatan Amfoang Timur. Model penyelesaian unresolved segment Noel Besi – Citrana yang diusulkan dengan melihat perkembangan proses negosiasi antara Indonesia dan Timor Leste yaitu penyelesaian dengan pendekatan politis yang besifat top down.
Menurut Hendri Komunikasi yang intens dengan Tim Promotor menjadi hal yang sangat penting dalam proses studi S3, karena sesungguhnya disertasi atau riset yang dilakukan merupakan kerja tim. Pada akhirnya filosofi dari perjalanan studi doktor yaitu bagaimana kita menjadi manusia yang bijaksana. Sehingga dengan kebijaksanaan kita dapat menjadi bagian solusi bagi permasalahan bangsa ini.
Hendri juga telah menulis 3 artikel ilmiah dari hasil pemikiran disertasinya. Tiga artikel tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus:
- Artikel pertama berjudul “Implications of the unresolved segment in Noel Besi-Citrana, land borders of Indonesia-Timor Leste, for territorial resilience” telah terbit di Multidisciplinary Science Journal. Link: https://malque.pub/ojs/index.php/msj/article/view/2970/1514
- Artikel kedua berjudul “Model For Settling The Unresolved Segment In Noel Besi – Citrana Land Borders Of Indonesia – Timor Leste” telah terbit di Jurnal Revista Jurídica Portucalense. Link: https://revistas.rcaap.pt/juridica/article/view/34773
- Artikel ketiga berjudul “Protracted Unresolved Segment of Indonesia-Timor Leste Land Boundary in Noel Besi – Citrana Region” telah diterima untuk publikasi di jurnal Geopolitics Quarterly. Link: https://journal.iag.ir/article_184550.html?lang=en
Dengan pencapaiannya, Hendri Susilo menjadi lulusan ke-3 di Program Doktor Ilmu Ketahanan Nasional UGM. Kaprodi Program Doktor Ilmu Ketahanan Nasional UGM, Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si berharap Hendri dapat mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya selama studi untuk memperkaya karirnya di masa depan, terutama sebagai anggota TNI-AD.
Penelitian disertasi Hendri Susilo berkaitan dengan upaya perdamaian dan penyelesaian konflik yang dapat berkontribusi pada pencapaian SDG ke-16 yang menyoroti Perdamaian, keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh. (SDN)