Radikalisme menjadi pembicaraan yang tidak pernah berhenti selama satu dekade lebih semenjak era reformasi 1998. Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan memutarbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem. Paham-paham radikal saat ini telah menyentuh semua kalangan mulai dari masyarakat ekonomi kelas atas maupun bawah, mulai dari orang yang berpendidikan sampai orang yang kurang tingkat pendidikannya. Paham radikal ini pada akhirnya akan melahirkan aksi teror. Radikalisme merupakan embrio dari terorisme. Salah satunya fenomena bom bunuh diri yang terjadi di Indonesia telah mengusik rasa kemanusiaan dan nalar sehat sebagai umat beragama. Perbuatan ini, apapun dalihnya tidak dibenarkan dalam ajaran agama manapun. Sikap nekad yang dilakukan oleh sang pengantin alias martiritu telah melahirkan ketakutan tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat dan berpengaruh pada ketahanan suatu wilayah. Diperlukan ketahanan wilayah yang kuat untuk melawan radikalisme dan terorisme. Hal ini pada akhirnya berpengaruh pada ketahanan nasional suatu negara.
Untuk itulah Program Studi Ketahanan Nasional Kelas Reguler Universitas Gadjah Mada (UGM) Angkatan 2017 mengadakan program pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk focus group discussion (FGD) dengan peserta PNS dari Kantor Kesbangpol Se-Daerah Istimewa Yogyakarta dan Se- Provinsi Jawa Tengah. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini untuk meningkatkan pemahaman aparatur Kesbangpol atau Kesbangpol Linmas terkait radikalisme.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk focus group discussion (FGD) dibuka langsung oleh ketua Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, dalam sambutannya dikatakan “bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat sudah berjalan selama 6 tahun dengan mengikutsertakan para PNS dari Kesbangpol, dan untuk tahun ini telah diperluas bukan saja dari Kesbangpol Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang meliputi Kesbangpol Daerah Istimewa Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, dan Kabupaten Gunungkidul. Namun, saat ini kegiatan ini telah diperluas sampai Provinsi Jawa Tengah yang meliputi daerah sekitar diantaranya Kesbangpol Kabupaten Klaten, Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, dan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah. Total semua yang ikut pada hari ini sekitar 20 orang, artinya setiap Kesbangpol diwakili oleh 2 orang” kata Armaidy Armawi di Ruang Kelas Program Studi Ketahanan Nasional SPs UGM (4/09). Acara tersebut diselenggarakan oleh Ketahanan Nasional Kelas Reguler 2017 dengan pembicara yaitu Letkol Inf Bram Pramudia, SE dan Fajar Shadiq Irawan, STP, MA juga perwakilan mahasiswa. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dari mulai tanggal 4-5 September 2018.