Pada hari minggu tanggal 25 Juli 2021 telah dilaksanakan acara Webinar keempat Tannasphoria yang diselenggarakan oleh Prodi Ketahanan Nasional, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah. Selain webinar, ada acara PKM Temanggung lainnya, seperti Virtual Workshop, Kuliah Umum, dan Program Hibah. Pada webinar keempat ini, tema yang diangkat adalah Peran Ketahanan Keluarga dalam Membangun Kesadaran Pengelolaan Sampah di Indonesia. Tema ini pada dasarnya adalah perwujudan lebih lanjut dari tema umum yang diangkat dalam PKM Temanggung yaitu Penguatan Gerakan Peduli Lingkungan Berbasis Bank Sampah. Webinar ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan dapat disaksikan juga melalui Youtube Live pada channel Prodi Ketahanan Nasioan UGM.
Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dengan pembukaan oleh MC dan kata sambutan dari Ketua Program Studi Ketahanan Nasional, Sekolah Pascasarjana, UGM Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si. Kemudian sambutan juga diberikan oleh Ibu Aster Aswiny, S.Pd, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMKN 2 Temanggung. Setelah pembukaan berlangsung, pada pukul 09.00 acara inti Webinar kemudian dimulai dan dimoderatori oleh Saudari Yulis Susilawaty, S.H, M.Sc. dengan menghadirkan tiga pembicara yaitu Mayor Arm Erlan Wijatmoko, S.H., M.Han yang mengangkat tema “Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Area Rural” dan pembicara kedua yaitu Letkol Czi Agus Prastowo Tiswoko, S.T., M.Si (Han) yang mengangkat tema “Konsep Ketahanan Keluarga dalam Penyelesaian Persoalan Lingkungan”, dan pembicara ke tiga yaitu Mayor Caj (K) Windy Kartika P, S.Pd., M.Sc yang mengngkat tema Geo Strategi Meminimalisir Food Loss and Food Waste di Masa Pandemi Covid dan Implikasinya Bagi Ketahanan Lingkungan. Acara ini berlangsung selama tiga jam dengan agenda pemaparan materi dari nara sumber, tanya jawab dan diskusi yang dipandu oleh moderator.
Sebagai pemateri pertama, Mayor Arm Erlan Wijatmoko, S.H., M.Han menyampaikan bahwa permasalahan sampah merupakan masalah global, dimana permasalahan ini harus ditangani ekstra cepat dan tepat. Sampah yang menumpuk akan sangat mempengaruhi kesehatan lingkungan kita, selain itu bertambahnya sampah juga dapat mempengaruhi perubahan iklim global.
Faktor dari penghasil sampah disebabkan dari sikap konsumtif manusia yang tinggi dan juga pertumbuhan penduduk, masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan 5R, yaitu Reduce, Reuse, Resycle, Replace dan Replant. Beliau kemudian menjelaskan 5-IT yang merupakan strategi pengolahan sampah yang lebih baik. 5-IT yang dimaksud diantaranya adalah Sort it, Mine it, Burn it, Sculpt it, dan Replace It. Dengan begitu, diharapkan masalah persampahan dapat ditangani dengan baik.
Sebelum kita dapat mengelola sampah, ada baiknya kita mengenal sampah itu terlebih dahulu, karena bila jenis sampah tercampur maka akan sulit bila ingin dimanfaatkan kembali. Dari hal tersebut, kita dapat memulai untuk memperlakukan sampah dengan konsep 3R, yaitu Reduse, Reuse, dan Resycle. Dengan menerapkan konsep 3R, diharapkan akan adanya perubahan gaya hidup dan mindset dalam memperlakukan sampah. Bila konsep 3R dapat diterapkan dengan baik, maka sampah yang akan dibuang ke TPA hanya sisa residu saja.Adapun pembicara ke dua yaitu Letkol Czi Agus Prastowo Tiswoko, S.T., M.Si (Han) menyampaikan bahwa sumber penyumbang sampah terbesar adalah dari keluarga atau rumah tangga. Masalah sampah tidak bisa dianggap sepele, karena sampah yang menumpuk akan menimbulkan banyak masalah bila sampah tidak dikelola dengan baik, malai dari masalah kesehatan, estetika lingkungan, dan bahkan pengelolaan sampah yang tidak baik juga bisa berdampak terhadap sosial ekonomi dan budaya masyarakat. Contohnya adalah bila masalah sampah terjadi di tempat wisata, wisatawan akan enggan mengunjungi tempat wisata karena merasa tidak nyaman dengan sampah, sehingga wisatawan akan menurun dan akan berdampak kepada penghasilan masyarakat yang menggangtungkan penghasilannya dari wisatawan yang berkunjung. Selain dampak tersebut, sampah juga akan menurunkan mutu dari sumber daya alam yang ada, sehingga mutu produksi menurun dan tidak memiliki nilai ekonomis.
Dari penjelasan tersebut, narasumber juga menjelaskan bahwa bila sampah diperlakukan dengan baik dan benar, akan dapat dijadikan sebuah bisnis pengelolaan sampah, sehingga akan menciptakan lapangan kerja baru, sampah juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Dengan terselenggaranya acara webinar ini, diharapakan masyarakat semakin peduli dengan permasalahan sampah yang ada, dan semoga dapat merubah mindset masyarakat mengenai sampah itu sendiri. Sampah merupakan masalah global, yang tidak bisa ditangani oleh satu pihak saja, namun harus ditangani oleh semua pihak, termasuk kita sebagai penghasil sampah. Perlakukanlah sampah dengan baik, agar masalah sampah teratasi dengan baik sehingga lingkungan hidup menjadi lebih sehat.Pembahasan ini semakin lengkap dengan materi yang dipaparkan oleh pembicara ke tiga yaitu Mayor Caj (K) Windy Kartika P, S.Pd., M.Sc. yang membahas mengenai makanan-makanan yang terbuang secara percuma menjadi sampah makanan. Limbah sampah ini menjadi pemborosan dan menimbulkan kerugian ekonomi serta dapat menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan.