Di penghujung pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat di SMKN 2 Temanggung, pada Senin (26/7), Prodi Ketahanan Nasional kembali menghadirkan virtual talkshow dengan narasumber Shinta Dewi Novitasari, S.TP., M.Sc. yang merupakan salah satu mahasiswa Doktor Ketahanan Nasional. Topik pada virtual talkshow kali ini merupakan brainstorming dari rangkaian virtual talkshow sebelumnya. Bagaimana dalam masa pandemi dengan segala masalah lingkungan turunannya menjelma menjadi sebuah masalah dan mengganggu ketahanan keluarga.
Beranda
Virtual Talkshow Tannasphoria: Inspirasi Gerakan Pengelolaan Limbah Masker yang Aman di Masa Pandemi
Meneruskan rangkaian Talkshow Tannasphoria sejak pertengahan Bulan Juli, Kamis (22/7) Virtual Talkshow Tannasphoria kembali derngan tema terkini dan menjadi perhartian di masa pandemic seperti ini. Dalam pandemic Covid-19 beragam upaya mitigasi dilakukan seperti memakai masker, mengaja jarak dan mencuci tangan. Apabila telah melakukan kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif maka dapat segera melakukan tes baik PCR maupun rapid tes antigen.
Masker sebagai salah satu komponen penting untuk mencegah penularan virus SarsCov-2 telah bertransformasi menjadi kebutuhan pokok yang melekat sehari-hari. Pada masa pandemi saat ini, penduduk dunia memakai 129 milyar masker dan 65 milyar sarung tangan plastik sekali pakai setiap bulannya. Jumlah pemakaian yang luar biasa ini telah terlihat dampaknya di lingkungan sekitar berupa tercemarnya sungai, pantai dan lautan serta berbagai macam hewan terjerat oleh limbah ini. Mudah sekali saat ini dijumpai limbah masker bekas berserakan di pinggir jalan.
Talkshow hari kemerdekaan dengan tema “Membangun Indonesia dari Sekolah: Penegakan Pilar Ketahanan Nasional Melalui Inovasi-inovasi Cerdas dari Sekolah dalam Menghadapi Dampak Pandemi COVID-19”menjadi bentuk sosialisasi dan aktualisasi diri mahasiswa dengan memanfaatkan ilmu yang sudah didapatkan di bangku perkuliahan dan diaplikasikan di tengah-tengah masyarakat demi mencerdaskan kehidupan bangsa terutama siswa/i di Sekolah yang tergabung dari Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Rembang diantaranya SMK Negeri 2 Temanggung , SMP Negeri 5 Temanggung; SMP Negeri 1 Tembarak; MTs Al Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung, SMK HKTI Temanggung, SMAN 1 Pamotan, SMK NU Lasem, SMAN 2 Rembang, SMKN 2 Rembang, SMK Al Mubaarok, SMKN 1 Gunem, dan MAN 1 Rembang.
Prodi Ketahanan Nasional Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada dalam rangka kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Rembang mengadakan Webinar Pelatihan Pembuatan Boba dan Cookies dari bahan Daun Kelor. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Agustus 2021. Sasaran pelatihan ini telah diikuti oleh kurang lebih 100 peserta antara lain Mahasiswa S2, S3, siswa SMA/SMK Temanggung dan Rembang, warga desa Kadiwono dan masyarakat umum melalui zoom meeting atau dapat di akses melalui akun youtube channel Ketahanan Nasional UGM. Pemateri dalam pelatihan pembuatan boba dan cookies kelor ini adalah Ibu Siti Khodijah merupakan content creator Youtube “Di ja Cooking”.
Dalam Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Rembang, Prodi Ketahanan Nasional Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada mengadakan beberapa kegiatan salah satunya Webinar Pelatihan Manajemen Pokdarwis dan Pembuatan Paket Wisata di Era Pandemi. Webinar ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 11 Agustus 2021, jam 08.30-11.30 WIB. Sasaran pelatihan ini diikuti oleh kurang lebih 100 peserta dari kalangan Mahasiswa S2, S3, SMA/SMK, warga Desa Kadiwono, dan dari kalangan umum juga mengikuti webinar ini melalui zoom meeting ataupun dapat mengakses pada youtube channel Ketahanan Nasional UGM. Pemateri yang mengisi pelatihan tersebut yaitu Witanta Kurniawan,S.Pd dan Santo yang merupakan Team program dan Pengelolaan Kampung Flory Jogja. Paparan yang disampaikan menjelaskan tentang bagaimana cara menerapkan desa wisata unggulan yang dapat mensinergikan dari aspek pertanian, pariwisata, budaya, pendidikan, berbasis masyarakat dan berwawasan lingkungan yang mensehjaterakan dan berkelanjutan. Dan juga menjadikan desa wisata dengan konsep edukasi tanaman yang dapat dijadikan model tempat wisata yang mempunyai lingkungan seperti berada di sebuah pedesaan.
Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) telah menyelenggarakan workshop secara maraton hingga tujuh hari. Pelatihan ini diberikan untuk masyarakat Kadiwono, Kecamatan Bulu, Rembang dan sejumlah desa serta sekolahan di Rembang. Workshop ini juga dihadiri oleh masyarakat umum untuk menambah wawasan dan juga sebagai ide berbisnis. PKM di Desa Kadiwono ini telah berlangsung di Kadiwono pada 2019 lalu. Dengan mengusung tema pengembangan desa wisata. Tahun ini mengusung tema penguatan desa sejahtera mandiri berbasis pariwisata dan bumdes. Tujuannya untuk meningkatkan ketahanan ekonomi saat pandemi Covid-19.
Rabu (4/8/2021), Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pasca Sarjana UGM menggelar pengabdian kepada masyarakat Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pasca Sarjana UGM menggelar pengabdian kepada masyarakat di Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang dengan tema “Penguatan Desa Sejahtera Mandiri Berbasis Pariwisata dan BUMDes Kadiwono untuk Peningkaran Ketahanan Ekonomi Masyarakat Masa Pandemi Covid 19”. Bupati Rembang, Abdul Hafidz pada saat pembukaan kegiatan ini mengatakan menyambut baik upaya pengabdiaan masyarakat dari mahasiswa Pascasarjana Ketahanan Nasional UGM. Pemkab Rembang berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Senin (9/8/2021), Maraknya pengunaan bahan kimia pada produk kecantikan dapat mengancam ketahanan lingkungan. Workshop pembuatan sabun organik yang diadakan oleh Prodi Ketahanan Nasional UGM dalam rangka pengabdian kepada masyarakat di Desa Kadiwono, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang menjadi upaya nyata yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan secara virtual dengan dihadiri 68 peserta yang terdiri atas Perangkat Desa Kadiwono, Masyarakat Desa Kadiwono, Civitas Akademika Rembang, UGM, dan Mahasiswa Perguruan Tinggi lainya serta masyarakat umum. Sebanyak 3 peserta yakni Auva Qurrota Aini, Ellya Mafazatun Nikmah, dan Vadia Pratiwi Zalianty dari SMA Negeri 1 Pamotan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat hadir di ruang litarasi di SMA Negeri 1 Pamotan untuk mempraktikan langsung pembuatan sabun organik dari daun kelor.
Kegiatan Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Organik dalam PKM Prodi Tannas di Desa Kadiwono Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang (Daring) dengan Imas Suryati (Cagarpangan)
Pelatihan pembuatan Hand Sanitizer Organik dalam Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Ketahanan Nasional UGM di Desa Kadiwono Kecamatan Bulu Kabupaten Rembang dengan Pemateri Mbak Imas Suryati, Petani Bunga di Cagar Pangan Cukil, Kabupaten Semarang. Pelatihan ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Agustus 2021 secara Daring melalui Zoom Meeting dihadiri ± 36 peserta yang terdiri atas Perangkat Desa Kadiwono, Masyarakat Desa Kadiwono, Civitas Akademika SMAN 1 Pamotan, Civitas Akademika SMAN 2 Rembang, Civitas Akademika SMKN 2 Temanggung, Civitas Akademika SMAN 1 Pegandon, Civitas Akademika SMAN 1 Godean, Civitas Akademika MTsN Kolaka Utara, Civitas Akademika UGM, Mahasiswa Perguruan Tinggi Lainnya dan Masyarakat Umum. Hand sanitizer atau Pembersih Tangan Tanpa Air merupakan pembersih tangan berbentuk jel atau cair yang memiliki kemampuan antibakteri atau melawan bakteri sebagai penghambat ataupun pembunuh bakteri. Saat ini Hand Sanitizer menjadi salah satu instrumen penting dalam protokol kesehatan di masa pandemi. Akan tetapi Hand Sanitizer di pasaran didominasi produk yang kaya alkohol yang mengandung 60-75% jenis methanol yang berbahaya bagi kulit jika dipakai terus menerus yang dapat mengikis kesehatan kulit, alkohol juga berbahaya jika terkontaminasi pada sel mata, alkohol berbahaya bagi anak-anak apabila tertelan yang dapat menyebabkan kejang dan gangguan pernafasan, alkohol juga dapat menyebabkan gangguan hormon serta melemahkan sistem imun. Oleh karena itu, alternatif permasalahan tersebut adalah pembuatan Hand Sanitizer Organik yang dapat menjalankan fungsinya dalam membasmi bakteri ataupun membunuh bakteri sekaligus baik untuk kulit, juga aman bagi kesehatan tubuh. Hand Sanitizer Organik dapat menggunakan bahan-bahan dari sebagian besar tanaman yang ada di kebun kita, seperti Daun Sirih, Lidah Buaya, Serai Wangi, Rosemary, Daun Jeruk, Daun Salam, Kecombrang, Bunga Telang, dan Lavender. Pada dasarnya setiap tanaman yang memiliki kandungan antibakteri dapat dibuat sebagai bahan Hand sanitizer alami dengan cara direbus dan diambil airnya.
Kuliah Umum dalam Rangkaian Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Kadiwono Kabupaten Rembang
Prodi Ketahanan Nasional, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada berhasil menggelar Kuliah Umum dalam rangkaian acara Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Kadiwono Kabupaten Rembang. Acara ini diselengarakan melalui platform zoom dengan gratis yang bertujuan agar semua masyarakat luas baik dapat berpartisipasi. Hal ini dikarenakan Pengabdian ini ingin menggaet partisipasi secara meluas agar kebermanfaatan acara dapat berjalan secara optimal. Kuliah Umum ini menghadirkan dua narasumber yaitu Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat, M.Ec. dan Dr. John Suprihanto.