Jumat (22/10/2019), Mahasiswa Program Studi S2 Ketahanan Nasional UGM berkesempatan mengunjungi Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Kegiatan bertajuk Kuliah Lapangan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan keilmuan serta meningkatkan jiwa dan karakter kepemimpinan bagi Mahasiswa S2 Ketahanan Nasional UGM. Rombongan dari UGM yang dipimpin oleh Ketua Prodi S2 Ketahanan Nasional UGM, Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si., membawa turut serta 39 Mahasiswa yang terdiri dari Kelas Kerjasama Kemenpora, Kemenhan dan kelas reguler. Kegiatan diawali dengan pemberian kuliah umum tentang Sistem Pengukuran Indeks Ketahanan Nasional dan Simulasi Kebijakan Publik, yang disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Dadan Umar Daihani, DEA., selaku Tenaga Profesional Lemhannas RI bidang Sumber Kekayaan Alam dan Ketahanan Nasional.
Jumat (04/10/2019), Program Studi Magister Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana UGM berkesempatan mengunjungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang terletak di Bangkok Thailand. Kunjungan ke KBRI Bangkok tersebut merupakan serangkaian kegiatan kuliah lapangan yang diperuntukkan bagi Mahasiswa Magister Ketahanan Nasional angkatan 2018. Diikuti oleh 39 Mahasiswa yang terdiri dari Kelas Kerjasama Kemenpora, Kemenhan dan kelas reguler, program kuliah lapangan ini secara rutin diselenggarakan oleh Prodi Magister Ketahanan Nasional setiap tahunnya dengan mengunjungi berbagai negara. Ketua Program Studi Magister Ketahanan Nasional, Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si., yang turut serta mendampingi kegiatan kuliah lapangan tersebut menyampaikan bahwa program ini diharapkan mampu memberikan pengalaman dan menambah wawasan bagi para mahasiswa, khususnya dalam kajian ketahanan nasional.
Mahasiswa Kelas Reguler Angkatan 2018 Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana Universitas Gajah Mada didampingi oleh Ketua Prodi Ketahanan Nasional Prof. Armaidy Armawi, M.Si. mengadakan program Pengabdian Kepada Masyarakat. Tahun ini kegiatan tersebut berlokasi di desa Kadiwono, kecamatan Bulu, Rembang, Jawa Tengah. Kegiatan dibuka pada Senin, 15 Juli 2019 dan akan berakhir pada bulan Oktober mendatang.
Kegiatan pengabdian ini mengusung tema “Inovasi Pengembangan Desa Kadiwono Menuju Destinasi Desa Wisata dalam Rangka Memperkuat Ketahanan Ekonomi di Era Revolusi Industri 4.0” Dipilihnya tema tersebut yaitu berdasarkan potensi desa Kadiwono yang masyarakatnya memiliki semangat kuat untuk membangun suatu desa wisata. Selain itu, dalam rangka memperkuat ketahanan ekonomi nasional, pengembangan model-model inovasi desa semacam ini merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan. Diharapkan, inovasi yang muncul dari desa Kadiwono dengan pendampingan dari Prodi Ketahanan Nasional UGM dapat mendorong terciptanya wilayah yang tangguh.
Magister Ketahanan Nasional Universitas Gadjah Mada (Tannas UGM) bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM UGM) telah melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Dusun Sukunan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta pada Jumat-Minggu (2-4/8).
PKM bertajuk Workshop Kebangsaan, Kepemudaan, Kepemimpinan, Lingkungan Hidup, dan Desa Wisata tersebut mengambil tema ‘Pemuda Kuat Lingkungan Sehat’. LPPM dan Tannas UGM sengaja memilih Dusun Sukunan sebagai tempat pengabdian karena predikatnya sebagai Kampung Wisata.
Konstitusi telah memberikan mandat kepada pengelola negara untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD) 1945 yakni adanya kehidupan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Untuk mewujudkan amanat konstitusi tersebut, pemerintah telah melaksanakan pembangunan di berbagai aspek kehidupan politik, keamanan, ekonomi, sosial dan budaya. Hal ini senada dengan Visi dan Misi Pemerintahan Jokowi-JK dengan Nawacitanya “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Jogja (25/10/2018) Program Studi Ketahanan Nasional (Tannas) Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada kembali menggelar Kuliah Umum dengan tema “Tantangan Pemuda Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0”. Hadir sebagai pembicara Dr. Ir. Deswan, SE., M.Si selaku Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia didampingi oleh Prof. Dr. Armaidy Armawi, M.Si selaku Ketua Prodi Magister Ketahanan Nasional.
Bertempat di Ruang Sidang A Lantai 5 Sekolah Pascasarjana, kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pemberian materi kepada mahasiswa penerima beasiswa pemuda berprestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga angkatan 2017 dan 2018. Dalam paparannya Dr. Deswan berharap, pemuda kedepan akan menjadi tumpuan dan harapan bangsa, sehingga harus disiapkan generasi yang siap menghadapi Revolusi Industri 4.0 mendatang. Tentu dengan peningkatan SDM Pemuda melalui pendidikan.
Prof. Armaidy menambahkan juga bahwa sebagai mahasiswa kita dituntut untuk mempersiapkan diri selama masa studi, seperti yang diketahui bahwa beasiswa kemenpora hanya mencakup masa studi selama 4 semester, itu artinya mahasiswa dituntut untuk dapat menyelesaikan masa studinya tepat waktu.
Acara yang diikuti Pengelola Prodi maupun mahasiswa berlangsung selama dua jam. Dimulai dengan pemaparan materi, dan dilanjutkan dengan diskusi dengan para mahasiswa. Selain itu juga penandatanganan kontrak beasiswa kemenpora yang dilakukan oleh angkatan 2018. (Tannas/fauzi)
Dalam rangka mengetahui lebih dalam ihwal tata kelola start-up dan e-commerce yang baik, Prodi Ketahanan Nasional Konsentrasi Manajemen dan Tata Kelola Start Up & E-commerce, Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (Tannas SPs UGM) melakukan kunjungan akademik ke Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (18/9). Kegiatan tersebut bertempat di Innovative Academy Hub, UGM.
Rombongan yang dipimpin oleh Renaldi El-Hakim selaku ketua prodi Tannas Kelas Kemenpora angkatan 2018 dan Aditya Pratama Nugraha selaku koordinator kegiatan hadir pukul 11.00 WIB diterima oleh Hargo Utomo selaku Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM. Hargo kemudian melakukan pemaparan terkait start up dan pentingnya inovasi dalam menjalankan bisnis.
Radikalisme menjadi pembicaraan yang tidak pernah berhenti selama satu dekade lebih semenjak era reformasi 1998. Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan memutarbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem. Paham-paham radikal saat ini telah menyentuh semua kalangan mulai dari masyarakat ekonomi kelas atas maupun bawah, mulai dari orang yang berpendidikan sampai orang yang kurang tingkat pendidikannya. Paham radikal ini pada akhirnya akan melahirkan aksi teror. Radikalisme merupakan embrio dari terorisme. Salah satunya fenomena bom bunuh diri yang terjadi di Indonesia telah mengusik rasa kemanusiaan dan nalar sehat sebagai umat beragama. Perbuatan ini, apapun dalihnya tidak dibenarkan dalam ajaran agama manapun. Sikap nekad yang dilakukan oleh sang pengantin alias martiritu telah melahirkan ketakutan tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat dan berpengaruh pada ketahanan suatu wilayah. Diperlukan ketahanan wilayah yang kuat untuk melawan radikalisme dan terorisme. Hal ini pada akhirnya berpengaruh pada ketahanan nasional suatu negara.