Kegiatan Virtual Talkshow Penanganan Limbah dan Sampah di Laut Terluar Indonesia di SMK Negeri 2 Temanggung (Daring) via Instagram Live dengan Gede Indra Putra Pratama, S. Kel. (Ketua Komunitas Marine Debris Guard Udayana 2018)
Virtual Talkshow Penanganan Limbah dan Sampah di Laut Terluar Indonesia dalam Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Ketahanan Nasional UGM di SMK Negeri 2 Temanggung, Kabupaten Temanggung dengan Pemateri Saudara Gede Indra Putra Pratama, S.Kel., Ketua Komunitas Marine Debris Guard Udayana 2018, Denpasar, Bali. Virtual Talkshow ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 23 Juli 2021 secara Daring melalui Instagram Live dihadiri ± 30 peserta yang terdiri atas Civitas Akademika SMKN 2 Temanggung, Civitas Akademika Prodi Ketahanan Nasional UGM, Civitas Akademika Sekolah-Sekolah Binaan SMKN 2 Temanggung dan Masyarakat Umum. Penanganan Limbah dan Sampah di Laut Terluar Indonesia menjadi masalah penting di Indonesia, juga menjadi masalah besar atau isu global yang darurat untuk diselesaikan bersama. Berdasarkan laporan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) berjudul White Paper on Plastic Circular Economy and Global Trade Terbitan Juli 2020, sebanyak 400 juta ton plastik dihasilkan dunia setiap tahunnya untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai bahan pembungkus karena sifatnya ringan dan fungsional. Sebagian besar plastik tersebut berakhir sebagai sampah dan berpotensi merusak lingkungan termasuk di perairan. International Coastal Cleanup (ICC) merilis pada 2019 sebanyak 97.456.984 jenis sampah dengan berat total 10.584.041 kilogram ditemukan di laut. Sembilan dari 10 jenis sampah terbanyak yang mereka temukan berasal dari bahan plastik, seperti sedotan dan pengaduk, alat makan plastik, botol minum plastik, gelas plastik dan kantong. Sampah – sampah plastik tersebut mengancam setidaknya 800 spesies. Hal ini terungkap dari hasil penelitian yang diterbitkan Sekretariat Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (United Nations Convention on Biological Diversity) pada 2016. Sebanyak 40 persennya adalah mamalia laut dan 44 persen lainnya spesies burung laut.